Mengapa Penting Untuk Kita Tahu Keberlanjutan Itu Apa ?

Jika diterjemahkan, padanan “sustainability” didalam Bahasa Indonesia adalah keberlanjutan, bermakna dapat dipertahankan terhadap tingkat atau kecepatan tertentu.

Jadi bermakna terkait terhadap konteksnya, tidak selalu cuma soal lingkungan. Misalnya kecuali didalam konteks bisnis: “Sebaiknya, jangan idenya saja yang mengenai sustainability, bisnisnya sendiri terhitung mesti sustainable, dong!” atau “Sebuah program dapat sustainable kecuali di dukung oleh kebijakan pemerintah.”

Dalam konteks lingkungan, keberlanjutan adalah konsep komprehensif yang mendasari semua sistem ramah lingkungan; didalam konteks ekologi, sustainability bermakna menjaga sistem atau siklus terhadap tingkat yang dapat berlanjut dengan sendirinya. Kita dapat mengandaikan sistem ini seperti roda: ia dapat berjalan laksanakan pekerjaannya sendiri dan secara konstan tanpa aliran berasal dari sumber energi luar.

Dalam konteks pembangunan, kita dapat merujuk terhadap definisi kebelanjutan yang dibikin UN World Commission on Environment plus Development: “Pembangunan berkesinambungan adalah pembangunan yang dapat mencukupi keperluan saat ini tanpa kurangi kekuatan generasi mendatang untuk mencukupi keperluan mereka sendiri.”

Proses berkesinambungan menghindari tindakan mengonsumsi atau mengeksploitasi sumber energi alam untuk merawat sehingga harmoni ekologi selalu berjalan seimbang. Konsep ini dapat diaplikasikan di nyaris semua bidang, berasal dari pertanian, tekstil, pangan, papan, sampai ke tradisi kita sehari-hari. Memprioritaskan keberlanjutan terlampau perlu sehingga kita dapat kurangi dampak tidak baik yang disebabkan oleh suatu sistem terhadap lingkungan hidup, tempat tinggal kita.

Tujuan Utama Pembangunan Keberlanjutan

Pada 2015, semua negara anggota PBB mengadopsi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan yang terhitung kita kenal dengan Sustainable Development Goals atau SDGs. Agenda berikut memastikan 17 obyek pembangunan berkesinambungan untuk melestarikan lingkungan dengan selalu menghormati tinggi hak asasi manusia.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan mencakup semua bidang kehidupan, jadi berasal dari kemiskinan dan pendidikan, sampai industri dan kesetaraan gender. Tapi yang terutama, sebagian obyek ini secara khusus membahas dampak lingkungan, yaitu:

Pengelolaan air berkesinambungan yang menanggung akses air bersih untuk semua (tujuan no.6).

Energi Bersih dan terjangkau (tujuan no.7).

Konsumsi dan memproduksi yang bertanggung jawab, memprioritaskan daur ulang, pemakaian kembali, dan keberlanjutan secara total untuk kurangi mengonsumsi bahan bakar fosil didalam rantai pasokan (tujuan no.12).

Aksi untuk memerangi perubahan iklim dan memperjuangkan keadilan lingkungan secara international (tujuan no.13).

Konservasi lautan dan sumber energi laut didalam hadapi kerusakan lingkungan (tujuan no.14).

Penggunaan lahan yang berkesinambungan untuk merawat dan memulihkan keanekaragaman hayati (tujuan no.15)

Sejak SDGs ditetapkan, negara-negara jadi melangkah dan menciptakan sistem yang lebih hijau sambil kurangi ketergantungan terhadap sumber energi alam yang terbatas. Sistem ini lebih baik untuk lingkungan, gara-gara dapat meminimalisir emisi gas rumah kaca yang berasal berasal dari kegiatan manusia dan menghindar perubahan iklim.

Tujuan-tujuan keberlanjutan ini menyesuaikan kelompok, perusahaan, pemerintah untuk bekerja serupa membangun sistem berkesinambungan untuk lingkungan yang lebih baik. Para pemangku kepentingan keberlanjutan adalah kekuatan pendorong di balik pembangunan atau peningkatan sistem berkelanjutan.

Di dunia lingkungan, para pemangku kepentingan meliputi organisasi, pemerintah, bisnis, ilmuwan, pemilik tanah, dan individu. Para pemangku kepentingan dapat menunjang tujuan-tujuan berikut dengan berbagai macam cara, seperti mendanai program lingkungan, mengfungsikan platform yang mereka miliki untuk mempromosikan, menyediakan, atau memfasilitasi kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan lingkungan.

 Tiga Pilar Pembangunan Berkelanjutan

Perlindungan lingkungan, keadilan sosial, dan kelangsungan ekonomi adalah tiga pilar hidup keberlanjutan. Setiap pilar adalah sistem yang tidak sama dan miliki tujuannya masing-masing.

Pada pilar lingkungan, tujuannya meliputi konservasi habitat, peningkatan kualitas udara, dan pengurangan polusi. Sedangkan obyek keadilan sosial adalah untuk merawat kesegaran manusia, meningkatkan pendidikan, dan menjaga akses ke sumber energi dasar seperti air. Dan contoh berasal dari obyek ekonomi adalah menciptakan lapangan kerja dan kurangi biaya.

Sebuah sistem yang berkesinambungan memaksimalkan obyek berasal dari tiga pilar ini secara bersamaan. Sistem semacam ini dapat merawat lingkungan, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan memberi fungsi ekonomi. Dalam suasana yang ideal, sistem berkesinambungan didalam rangka melestarikan lingkungan terhitung dapat memfasilitasi kemakmuran ekonomi. Tetapi saat salah satu berasal dari tiga pilar ini lemah, yang lainnya terhitung akan ikut lemah.

Kelestarian lingkungan mesti menjadi prioritas didalam tiap tiap sistem berkesinambungan gara-gara lingkungan adalah rumah bagi semua sistem. Prioritas seterusnya seharusnya adalah pilar keberlanjutan sosial — yaitu menegaskan orang-orang hidup sehat dan sejahtera dengan manfaat gaya hidup berkelanjutan. Ketika kedua pilar berikut dimaksimalkan, kemakmuran ekonomi kebanyakan mengikuti.

Lalu, Bagaimana Kita Bisa Mencapai Keberlanjutan?

Banyak sistem yang ada saat ini menghormati satu atau dua pilar keberlanjutan tapi masih tidak cukup banyak di segi lingkungan. Sistem yang ada, seharusnya terhitung menghormati pilar dampak lingkungan sehingga terlampau berkelanjutan. Kelestarian lingkungan dapat ditingkatkan di berbagai sistem, terhitung energi, perdagangan, dan pertanian.

Energi Bersih dan Terbarukan

Suatu energi atau bahan bakar dapat dikatakan bersih dan terbarukan kecuali ia berasal berasal dari sumber yang secara berdiri sendiri dapat berproduksi secara konsisten menerus. Sistem ini tidak terkait terhadap menipisnya sumber energi alam; sebaliknya, sumber bahan bakar berikut tidak habis dan dapat memulihkan dirinya sendiri, seperti angin dan matahari.

Clean plus renewable energy lebih baik bagi lingkungan gara-gara tidak mengonsumsi dan menggunakan sumber energi alam seperti memproduksi energi konvensional yang terkait terhadap bahan bakar fosil, yang merupakan sumber energi yang tidak terbarukan.

Karena populasi dunia konsisten meningkat, maka makin lama banyak orang perlu listrik. Berinvestasi didalam energi terbarukan dapat menjadi solusi untuk mencukupi keperluan listrik yang lebih baik untuk lingkungan. Menurut Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, kebijakan efisiensi energi yang pas dapat memfasilitasi pengurangan lebih berasal dari 40% emisi gas rumah kaca di semua dunia dan secara efektif memerangi perubahan iklim.

Jika tren saat ini, baik didalam pemakaian bahan bakar fosil maupun pertumbuhan penduduk konsisten berlanjut, emisi karbon tentu akan melebihi batas yang digariskan oleh obyek energi bersih PBB. Namun, obyek berikut dapat tercapai kecuali pemerintah memastikan langkah-langkah efisiensi energi sebagai prioritas kebijakan dan investasi.

Kebijakan yang memaksimalkan potensi efisiensi energi dapat meningkatkan intensitas energi sebesar 3,6% per tahun, dimana energi bersih akan menjadi kenyataan bagi jutaan orang di semua dunia.

Meskipun dunia belum seutuhnya beralih ke energi bersih, kita dapat lihat ada kemajuan. Menurut Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), 17,5% listrik dihasilkan melalui sumber terbarukan terhadap tahun 2017. Maraknya mobil listrik, lampu LED hemat energi, dan panel surya spesial di rumah tangga makin lama menguatkan tanda-tanda kemajuan ini. Meski begitu, jutaan orang di semua dunia belum miliki akses ke energi bersih. Kita meminta sehingga para pemimpin dunia konsisten menunjang pemakaian energi terbarukan di semua sektor sehingga kita dapat capai keberlanjutan secara nyata.

Emisi Karbon

Krisis iklim berjalan akibat dampak rumah kaca. Singkatnya, sistem ekstraksi dan memproduksi sumber energi alam berasal dari planet ini akan mengeluarkan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), yang dapat menumpuk di atmosfer dan memerangkap panas matahari. Proses ini mengakibatkan peningkatan suhu international yang sesudah itu mengakibatkan konsekuensi lingkungan seperti berbagai bencana alam yang berjalan di depan mata kita.

Emisi karbon adalah inti berasal dari semua sistem ini. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca utama yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Beberapa sumber alam terhitung sesungguhnya mengeluarkan CO2, tapi emisi yang berasal berasal dari kegiatan manusia adalah penyebab utama meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca secara tajam, sejak revolusi industri. Emisi karbon international berasal dari bahan bakar fosil, yang dibakar untuk memproduksi energi, manufaktur, dan berbagai industri lainnya, udah meningkat secara signifikan sejak tahun 1900.

Emisi gas rumah kaca konsisten meningkat di semua dunia gara-gara perubahan iklim yang disebabkan oleh meningkatnya keinginan untuk energi pemanas dan pendingin dan peningkatan keperluan memproduksi pangan di semua dunia. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, tingkat CO2 bertambah terhadap tahun 2019 dan kenaikan konsisten berlanjut terhadap tahun 2020.

Melindungi Lingkungan, Melindungi Kehidupan Manusia.

Untuk capai kelestarian lingkungan international kita mesti merawat lingkungan alam, terhitung ekosistem darat dan laut, yang merupakan sumber keberlangsungan semua makhluk hidup terhitung kita manusia.

Kita mengandalkan fungsi ekonomi dan makanan yang dihidangkan oleh pertanian. Tumbuhan sediakan 80% % makanan manusia. Satwa liar terkait terhadap tanah, gara-gara hutan menutupi sekitar 30% berasal dari planet ini dan menjadi rumah bagi jutaan spesies. Hutan yang sehat terhitung terlampau perlu untuk hawa dan air bersih, dan berfungsi sebagai penyerap karbon.

Kehidupan manusia terhitung terkait terhadap sistem yang digerakkan oleh lautan. Laut sediakan lebih berasal dari setengah oksigen di planet ini, yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup. Dan, seperti hutan, lautan terhitung berperan sebagai penyerap karbon yang efektif dan menunjang didalam memerangi krisis iklim. Mungkin kamu terhitung udah mengetahui fakta yang lebih cermat mengenai betapa pentingnya peran laut dan kehidupan di dalamnya berasal dari film-film dokumenter seperti seaspiracy.

Kabar baiknya, perlindungan lingkungan udah mengalami kemajuan sejak PBB berkomitmen terhadap konservasi darat dan laut terhadap tahun 2015. Persentase rata-rata international berasal dari kawasan keanekaragaman hayati utama laut yang dilindungi meningkat berasal dari 30,5% terhadap tahun 2000 menjadi 44,8% terhadap tahun 2015. Dari tahun 2015 sampai tahun 2019, kandungan berikut melonjak lebih tinggi lagi.

Hutan dunia konsisten menyusut, tapi lebih lambat berasal dari sebelumnya. Laju deforestasi tahunan diperkirakan capai 10 juta hektar antara tahun 2015 dan 2020. Angka ini lebih rendah dibanding 5 tahun sebelumnya yang capai 12 juta hektar

Pada tahun 2020, tempat hutan lindung terhitung udah meningkat di sebagian besar wilayah di dunia. Meski hutan jadi jauh berasal dari kehidupan kita yang tinggal di perkotaan, kehutanan berkesinambungan sangatlah perlu dan mesti diprioritaskan untuk menyelamatkan mata pencaharian manusia, melestarikan satwa liar, dan menghindar krisis iklim.

Hidup berkelanjutan. Apa artinya?

Pada dasarnya jenis hidup berkesinambungan adalah mobilisasi hidup dengan kesadaran dan berpikir didalam jangka panjang, gara-gara nyaris semua tindakan yang kita laksanakan miliki dampak terhadap lingkungan dan orang lain. Jadi mengadopsi sustainable lifestyle antara lain berarti:

Sadar kecuali ada sumber energi alam yang terbatas, sehingga kita mesti bijak menggunakannya.

Lebih cermat saat belanja barang/jasa. Kita tak cuma lihat fungsinya, tapi terhitung siklus hidup barang berikut atau dampak lingkungan yang disebabkan fasilitas tersebut.

Menempatkan keberadaan kita sebagai anggota berasal dari lingkungan, bukan entitas yang terpisah, lebih-lebih sebagai “penguasa” yang dapat memperlakukan lingkungan atau mengeksploitasi sumber energi alam seenaknya.

10 Tips Sederhana Untuk Mulai Gaya Hidup Berkelanjutan

Kita tidak mesti mengubah seutuhnya didalam satu hari untuk mobilisasi hidup yang lebih sustainabe. Coba sebagian ide di bawah ini dan lihat apakah kita dapat melakukannya dengan konsisten menerus.

Hindari belanja barang dengan fungsi yang serupa cuma gara-gara lebih “eco-friendly”. Misalnya, kecuali tas belanja berbahan plastik yang kita miliki berfungsi dengan baik, maka kita tidak mesti menggantinya dengan tas belanja baru yang berbahan kain atau lebih-lebih bahan yang terbuat berasal dari sampah buah sekalipun. Lebih sustainable atau tidaknya suatu product seringkali lebih ditentukan terhadap tingkah laku kita, bukan soal bahannya. Lebih lanjut mengenai macam-macam tas, lihat di sini.

Kurangi makan daging merah untuk kurangi gas metana. Tip ini masih dilematis di Indonesia gara-gara kebanyakan anjuran ini singgah berasal dari negara-negara maju yang mengonsumsi dagingnya tinggi seperti Amerika Serikat. AS adalah negara dengan mengonsumsi daging per kapita terbesar yaitu 113 kg per tahun, bandingkan dengan Indonesia yang cuma 2,18 kg per tahun.

Sebisa mungkin, matang sendiri. Masak sendiri otomatis akan kurangi sampah kemasan yang akan kita dapat kecuali pesan makanan online.

Pelajari cara menyimpan bahan makanan dengan benar. Cara penyimpanan yang tidak pas kerap mengakibatkan bahan makanan busuk sebelum saat dikonsumsi, yang bermakna menyebabkan sampah makanan, dan membuang-buang uang. Salah satu cara menghindari food waste adalah membekukan makanan.

Gunakan lagi barang-barang yang ada. Dengan sedikit kreativitas, kita lebih-lebih dapat menyulap barang-barang yang mungkin sekilas keluar tak ada gunanya lagi menjadi barang yang berfungsi (Upcycling).

Coba untuk mengakibatkan kompos.Usahakan untuk tidak terintimidasi dengan masalah-masalah seperti risau bau, lahan sempit dan semacamnya. Setidaknya, coba baca pernah pertanyaan mendasar sebelum saat jadi ngompos.

Coba untuk menumbuhkan sayur atau bumbu dapur di rumah. Selain hemat, lebih terjamin kebersihannya, tanaman-tamanan ini akan meningkatkan sumber oksigen di rumah.

Kalau belanja online, memilih wilayah toko yang paling dekat dengan wilayah kita.

Hindari product fast fashion.

Pilah sampah dan salurkan. Kini udah banyak startup yang menciptakan solusi untuk memproduksi sampah baik itu sampah organik, anorganik, elektronik, dan minyak jelantah. Gunakan berbagai fasilitas ini untuk menunjang kita menghilangkan sampah dengan lebih bertanggungjawab.

Punya tips lain atau pengalaman bernilai yang mengidamkan dibagikan? Kirim e-mail ke halo@paprikaliving.com dan kita akan memuatnya sebagai artikel yang berfungsi untuk orang lain.