Marketing funnel atau corong marketing adalah sebuah rancangan yang sudah diciptakan sejak lama. Teori ini masih tetap relevan, sebab lewat corong inilah ada seleksi pelanggan yang cocok atau tidak bersama dengan bisnis Anda.
Semuanya di mulai dari bagaimana Anda melakukan marketing bersama dengan tepat menggunakan creative agency jakarta
Ada banyak diskusi dan perbincangan berkenaan marketing funnel — merasa dari siapa sebetulnya pemilik funnel ini (sales funnel vs marketing funnel), hingga apakah marketing funnel itu masih relevan bersama dengan proses pembelian konsumen sementara ini atau tidak.
Pada blog ini, kami akan mengulas semua yang kudu Anda ketahui berkenaan marketing funnel, apa manfaatnya bagi bisnis, tahapan marketing funnel, dan trick yang diperlukan untuk eksekusi yang baik.
Sebelum itu, mati kami pahami lebih-lebih dahulu apa itu marketing funnel.
Pengertian Marketing Funnel
Marketing funnel melukiskan perjalanan pelanggan atau konsumen journey bersama dengan product atau fasilitas Anda.
Dari bagian awal konsumen journey, hingga belanja product atau fasilitas yang ditawarkan, marketing funnel akan memetakan rute menuju konversi dan seterusnya. Dapat dikatakan, marketing funnel adalah peta rute konsumen journey yang kudu dimiliki oleh sebuah bisnis yang menginginkan terjadi bersama dengan baik.
Dengan analisis yang cermat, marketing funnel memberitahu Anda apa yang kudu dilaksanakan perusahaan Anda untuk pengaruhi konsumen pada bagian tertentu. Dengan mengevaluasi funnel marketing, Anda bisa tingkatkan penjualan yang lebih besar, lebih banyak loyalitas pelanggan, dan merk awareness yang lebih kuat.
Tahapan Marketing Funnel (TOFU-MOFU-BOFU)
Kenapa disebut funnel atau, kecuali diterjemahkan secara harafiah, corong? Hal ini sebab pada tahapan awal, banyak orang yang bergabung, sementara, tambah lanjut tahapannya, audiens atau khalayak yang berada pada tahapan berikut tambah mengerucut atau tambah sedikit.
Dasar-dasar marketing funnel selalu serupa sejak th. 1900-an. Namun, tidak ada model tunggal yang digunakan secara universal oleh semua pemilik bisnis. Beberapa perusahaan memanfaatkan model yang cukup sederhana, yaitu bersama dengan memanfaatkan trick “TOFU-MOFU-BOFU” yang mengacu pada bagian atas funnel (top of funnel atau TOFU), sedang funnel (middle of funnel atau MOFU), dan bagian bawah funnel (bottom of funnel atau BOFU) sebagai elemen yang berbeda.
Salah satu model tahapan yang cukup lazim digunakan adalah tahapan: awareness, consideration, conversion, activation, loyalty, dan advocacy
1. Awareness
Di tahapan ini, pelanggan baru saja menyaksikan dan menyadari akan kehadiran product atau fasilitas Anda. Di sini lah kampanye bergerak dan menuntun pelanggan ke tahapan selanjutnya. Awareness masuk dalam kategori TOFU atau Top of Funnel sebab merupakan tahapan paling awal dari marketing funnel. Tahap ini membantu calon konsumen untuk masuk ke tahapan consideration atau pertimbangan. Strategi ini kudu menarik untuk calon konsumen agar mereka terima pertalian di era mendatang.
Strategi tahapan awareness: kampanye di social media, digital marketing, TV, PR, laporan industri, iklan, dll.
Menemukan Strategi Promosi Pemasaran yang Tepat
Sebenarnya, suatu trick pemasaran bukanlah satu hal yang cocok untuk semua model bisnis.
Anda tidak bisa begitu saja mengikuti sebagian cara dan menginginkan keberhasilan sebab ada banyak aspek yang mempengaruhinya.
Kesuksesan berikut nyaris selalu berkaitan bersama dengan mutu produk, kapabilitas pembelian pasar, ekonomi, tren, kebutuhan, akses ke product atau layanan, dan lainnya.
Namun, berikut terdapat sebagian tips sebelum memulai trick pemasaran:
Tetapkan obyek Anda agar Anda memiliki uraian realistis berkenaan cara mencapainya.
Tetapkan anggaran untuk membantu Anda memprioritaskan tindakan atau langkah.
Tentukan obyek audiens Anda untuk menyadari pendekatan yang akan digunakan dalam kampanye Anda.
Pilih model promosi yang paling efisien dan cocok bersama dengan obyek dan anggaran.
Mulailah mengerjakan pesan utama dari kampanye Anda.
Ukur hasil kampanye Anda secara tertib untuk menyaksikan apakah ada yang kudu diubah atau kembangkan.